Merry Christmas
and
Happy New Year 2014
Itulah kalimat yang sering diucapkan menjelang natal dan tahun baru.
Nah, mimin mau posting tentang tradisi natal dan tahun baru yang ber-ibu kota London ini, check this out ~
1. Drama Natal
Natal
merupakan perayaan kelahiran Yesus Kristus. Di Inggris, ada suatu
tradisi untuk mengadakan drama Natal ("Nativity Play"), dan setiap tahun
sekolah-sekolah mementaskan drama Natal di gereja desa untuk para orang
tua dan penduduk di sana. Jika pada masa lalu digunakan binatang untuk
drama ini, sekarang orang menggantinya dengan kostum-kostum yang
kreatif. Drama ini menampilkan babak di kandang hewan, dan pusatnya
ialah bayi Yesus yang terbuat dari lilin dalam sebuah palungan, dan
peran Maria, Yusuf, dan para gembala dimainkan oleh anak-anak.
2. Tradisi Menggantung Kaos Kaki
Tradisi menggantung kaos kaki berasal dari Inggris. Bapak Natal pernah menjatuhkan beberapa koin uang emas waktu turun dari cerobong asap. Koin-koin itu akan jatuh melalui jeruji besi tempat batu bara di perapian, dan akan hilang jika tidak masuk ke dalam kaos-kaos kaki yang sedang dijemur. Sejak saat itu anak-anak menggantung kaos-kaos kaki dengan harapan menemukan kaos kaki mereka penuh dengan hadiah.
Sebenarnya penggantungan kaos kaki dekat perapian itu berawal dari Santo Nicholas, seorang uskup di Lycia, Asia Kecil (sekarang disebut Turki) pada abad ke-4. Menurut legenda, hiduplah pada waktu itu seorang pria miskin dengan tiga anak perempuannya. Pria miskin itu tidak mampu membayar mas kawin untuk menikahkan putri-putrinya. Suatu malam, Nicholas secara diam-diam menjatuhkan sekantong emas melalui jendela terbuka ke dalam rumah pria miskin itu. Oleh karena itu, anak gadis tertua bisa menikah. Kemudian hal yang sama juga terjadi pada anak gadis kedua. Akhirnya, si pria miskin ingin mengetahui siapa yang menyumbang emas itu, setiap malam ia bersembunyi di bawah jendela kamar anaknya, hingga ia memergoki Nicholas melemparkan masuk sekantong emas. Nicholas memohon pria itu untuk tidak menceritakannya kepada siapapun karena ia tidak mau mendapat perhatian. Rahasia tidak bertahan lama, dan setiap kali ada orang yang menerima hadiah yang tidak jelas pengirimnya, orang langsung mengingat Santo Nicholas. Kaos-kaos kaki berperan dalam legenda, ketika anak gadis yang bungsu menjemur kaos-kaos kakinya dekat perapian, dan pada waktu Nicholas melempar kantong emas, kantong itu masuk ke dalam salah satu kaos kaki itu. Dari sinilah tradisi ini mulai.
3. Surat untuk Bapak Natal
Anak-anak menulis surat kepada Bapak Natal berisi daftar permintaan mereka, dan surat-surat itu tidak dimasukkan ke kotak pos, tetapi dilemparkan ke dalam perapian. Aliran udara membawa asap surat-surat yang terbakar itu ke cerobong asap, dan Bapak Natal membaca asapnya.
4. Daun-daunan
Menggantungkan daun-daunan, seperti "holly" dan "ivy" di sekitar rumah adalah tradisi musim dingin yang bermula sebelum era kekristenan. Daun-daunan dibawa masuk rumah untuk mengusir roh-roh musim dingin, dan mengingatkan orang bahwa musim semi sudah dekat. Ujung-ujung daun holly yang seperti jarum menurut sebagian orang melambangkan mahkota duri di kepala Yesus saat Dia disalibkan. Sedangkan buah-buah berry yang berwarna merah melambangkan tetes-tetes darah yang dicurahkan Kristus.
Menggantungkan daun-daunan, seperti "holly" dan "ivy" di sekitar rumah adalah tradisi musim dingin yang bermula sebelum era kekristenan. Daun-daunan dibawa masuk rumah untuk mengusir roh-roh musim dingin, dan mengingatkan orang bahwa musim semi sudah dekat. Ujung-ujung daun holly yang seperti jarum menurut sebagian orang melambangkan mahkota duri di kepala Yesus saat Dia disalibkan. Sedangkan buah-buah berry yang berwarna merah melambangkan tetes-tetes darah yang dicurahkan Kristus.
5. Mistletoe
"Mistletoe" (tanaman dengan buah kecil-kecil berwarna putih, dipergunakan untuk hiasan Natal) dapat ditemukan di pohon willow dan pohon apel (juga di tengah-tengah taman), dan kebiasaan menggantung mistletoe dalam rumah berawal dari masa Druid kuno (orang-orang beragama Celtic di zaman Inggris kuno).
"Mistletoe" (tanaman dengan buah kecil-kecil berwarna putih, dipergunakan untuk hiasan Natal) dapat ditemukan di pohon willow dan pohon apel (juga di tengah-tengah taman), dan kebiasaan menggantung mistletoe dalam rumah berawal dari masa Druid kuno (orang-orang beragama Celtic di zaman Inggris kuno).
6. Pohon Natal
Kayu pohon cemara ("fir") sudah sejak lama dikaitkan dengan kekristenan, bermula dari Jerman hampir 1000 tahun yang lalu, waktu Santo Boniface yang mengkristenkan orang Jerman, konon menemukan sekelompok orang pagan yang akan mengorbankan seorang anak laki-laki pada saat mengadakan penyembahan pohon eik. Dengan marah, Santo Boniface memotong pohon eik itu, kemudian tiba-tiba sebatang pohon cemara muda muncul dari akar-akar pohon eik. Santo Boniface mengambil hal ini sebagai simbol iman Kristen. Sejak abad ke-16 pohon cemara dibawa masuk rumah pada waktu Natal. Menghias pohon Natal yang walaupun tradisi Jerman, sudah populer di Inggris sejak 1841 ketika Pangeran Albert memasang pohon Natal di Istana Windsor untuk isterinya, Ratu Victoria dan anak-anaknya. Saat itu pohon Natal dihiasi dengan lilin untuk melambangkan bintang-bintang, tetapi karena bahaya api, maka seorang operator telepon berkebangsaan Amerika menciptakan lampu Natal listrik yang sekarang kita kenal.
Kayu pohon cemara ("fir") sudah sejak lama dikaitkan dengan kekristenan, bermula dari Jerman hampir 1000 tahun yang lalu, waktu Santo Boniface yang mengkristenkan orang Jerman, konon menemukan sekelompok orang pagan yang akan mengorbankan seorang anak laki-laki pada saat mengadakan penyembahan pohon eik. Dengan marah, Santo Boniface memotong pohon eik itu, kemudian tiba-tiba sebatang pohon cemara muda muncul dari akar-akar pohon eik. Santo Boniface mengambil hal ini sebagai simbol iman Kristen. Sejak abad ke-16 pohon cemara dibawa masuk rumah pada waktu Natal. Menghias pohon Natal yang walaupun tradisi Jerman, sudah populer di Inggris sejak 1841 ketika Pangeran Albert memasang pohon Natal di Istana Windsor untuk isterinya, Ratu Victoria dan anak-anaknya. Saat itu pohon Natal dihiasi dengan lilin untuk melambangkan bintang-bintang, tetapi karena bahaya api, maka seorang operator telepon berkebangsaan Amerika menciptakan lampu Natal listrik yang sekarang kita kenal.
7. Yule Log (batang kayu Natal)
Tradisi orang-orang Nordik membakar "Yule log" dimulai di masa abad pertengahan. Yule log pada awalnya ialah sebatang pohon utuh yang dengan seksama dipilih, dan dibawa masuk rumah dengan upacara yang besar. Ujung besar dari batang pohon itu akan diletakkan di perapian, sementara seluruh bagian lain didirikan untuk Pohon Natal. Batang kayu itu akan dibakar bersama dengan sisa-sisa Yule log dari tahun lalu yang disimpan dengan hati-hati, dan sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam perapian selama dua belas hari perayaan. Menyimpan sisa-sisa Yule log di rumah sepanjang tahun dianggap memberikan perlindungan terhadap api (kebakaran) dan juga penting bahwa pada proses penyalaan api kembali dilakukan oleh orang dengan tangan yang bersih. Pada masa kini, kebanyakan orang memiliki alat pemanas pusat, sehingga pasti sangat sulit untuk membakar sebatang pohon!
Tradisi orang-orang Nordik membakar "Yule log" dimulai di masa abad pertengahan. Yule log pada awalnya ialah sebatang pohon utuh yang dengan seksama dipilih, dan dibawa masuk rumah dengan upacara yang besar. Ujung besar dari batang pohon itu akan diletakkan di perapian, sementara seluruh bagian lain didirikan untuk Pohon Natal. Batang kayu itu akan dibakar bersama dengan sisa-sisa Yule log dari tahun lalu yang disimpan dengan hati-hati, dan sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam perapian selama dua belas hari perayaan. Menyimpan sisa-sisa Yule log di rumah sepanjang tahun dianggap memberikan perlindungan terhadap api (kebakaran) dan juga penting bahwa pada proses penyalaan api kembali dilakukan oleh orang dengan tangan yang bersih. Pada masa kini, kebanyakan orang memiliki alat pemanas pusat, sehingga pasti sangat sulit untuk membakar sebatang pohon!
8. Mince Pies (semacam kue pastel yang berisi manisan buah-buahan)
Pada malam Natal, anak-anak meninggalkan "mince pies", brandy, atau minuman-minuman penghangat lainnya untuk Bapak Natal, dan sebuah wortel untuk rusanya.
Pada malam Natal, anak-anak meninggalkan "mince pies", brandy, atau minuman-minuman penghangat lainnya untuk Bapak Natal, dan sebuah wortel untuk rusanya.
9. Christmas Crackers
"Christmas crackers" merupakan kegemaran pesta di Inggris. Ide tentang "Christmas crackers" ini ditemukan oleh Tom Smith, seorang pembuat gula-gula, kue-kue dan manisan, pada saat ia sedang duduk di depan perapiannya. Perhatiannya tertuju pada bunga-bunga api dan retakan-retakan yang dikeluarkan oleh api itu, saat tiba-tiba ia berpikir bahwa akan menjadi atraksi tambahan yang hebat jika gula-gula dan mainan-mainannya muncul dari retakan ketika pembungkus yang bagus disobek menjadi dua. "Christmas crackers" masa kini berbentuk karton pendek dibungkus kertas hias yang bagus, dan biasanya diletakkan satu buah "Christmas crackers" di sebelah setiap piring di meja saat makan malam Natal. Ketika "Christmas crackers" itu ditarik, keluarlah sebuah topi pesta yang berwarna-warni, sebuah mainan atau hadiah, dan sebuah lelucon pesta. Topi-topi pesta itu terlihat seperti mahkota dan kita menganggapnya sebagai simbol mahkota yang dipakai oleh tiga orang majus.
"Christmas crackers" merupakan kegemaran pesta di Inggris. Ide tentang "Christmas crackers" ini ditemukan oleh Tom Smith, seorang pembuat gula-gula, kue-kue dan manisan, pada saat ia sedang duduk di depan perapiannya. Perhatiannya tertuju pada bunga-bunga api dan retakan-retakan yang dikeluarkan oleh api itu, saat tiba-tiba ia berpikir bahwa akan menjadi atraksi tambahan yang hebat jika gula-gula dan mainan-mainannya muncul dari retakan ketika pembungkus yang bagus disobek menjadi dua. "Christmas crackers" masa kini berbentuk karton pendek dibungkus kertas hias yang bagus, dan biasanya diletakkan satu buah "Christmas crackers" di sebelah setiap piring di meja saat makan malam Natal. Ketika "Christmas crackers" itu ditarik, keluarlah sebuah topi pesta yang berwarna-warni, sebuah mainan atau hadiah, dan sebuah lelucon pesta. Topi-topi pesta itu terlihat seperti mahkota dan kita menganggapnya sebagai simbol mahkota yang dipakai oleh tiga orang majus.
10. Hadiah
Hadiah-hadiah dibuka pada Natal pagi. Anak-anak yang lebih kecil akan bangun lebih awal untuk mendapatkan kaus kaki di ujung tempat tidur mereka dan beberapa hadiah di lantai. Kemudian seluruh keluarga akan bergabung bersama membuka semua hadiah yang ditaruh di bawah pohon Natal.
Hadiah-hadiah dibuka pada Natal pagi. Anak-anak yang lebih kecil akan bangun lebih awal untuk mendapatkan kaus kaki di ujung tempat tidur mereka dan beberapa hadiah di lantai. Kemudian seluruh keluarga akan bergabung bersama membuka semua hadiah yang ditaruh di bawah pohon Natal.
11. Wassailing
"Wassailing" ialah tradisi kuno yang sudah jarang dilakukan lagi pada masa sekarang. Kata "wassail" berasal dari bahasa Anglo-Saxon, "waes hael", yang berarti kesehatan yang baik. Sebenarnya "wassail" adalah minuman yang dibuat dari "ale" (semacam bir yang agak keras) yang dipanaskan dengan rempah-rempah atau gula, krim masam, apel panggang, telur, cengkeh, jahe, pala, dan gula. "Wassail" disajikan dalam mangkuk-mangkuk besar, seringkali yang terbuat dari perak atau "pewter" (logam campuran) untuk menambah kemeriahan suasana. Menurut legenda,
seorang gadis Saxon yang cantik bernama Rowena mempersembahkan kepada Pangeran Vortigen semangkuk minuman anggur sewaktu menyulang dengan kata-kata "waes hael". Selama berabad-abad banyak upacara yang berkembang seputar tradisi meminum "wassail". Mangkuk dibawa ke dalam ruangan dengan penyambutan terompet, sebuah lagu tradisional tentang wassail dinyanyikan, dan akhirnya wassail yang panas mendidih disajikan.
"Wassailing" ialah tradisi kuno yang sudah jarang dilakukan lagi pada masa sekarang. Kata "wassail" berasal dari bahasa Anglo-Saxon, "waes hael", yang berarti kesehatan yang baik. Sebenarnya "wassail" adalah minuman yang dibuat dari "ale" (semacam bir yang agak keras) yang dipanaskan dengan rempah-rempah atau gula, krim masam, apel panggang, telur, cengkeh, jahe, pala, dan gula. "Wassail" disajikan dalam mangkuk-mangkuk besar, seringkali yang terbuat dari perak atau "pewter" (logam campuran) untuk menambah kemeriahan suasana. Menurut legenda,
seorang gadis Saxon yang cantik bernama Rowena mempersembahkan kepada Pangeran Vortigen semangkuk minuman anggur sewaktu menyulang dengan kata-kata "waes hael". Selama berabad-abad banyak upacara yang berkembang seputar tradisi meminum "wassail". Mangkuk dibawa ke dalam ruangan dengan penyambutan terompet, sebuah lagu tradisional tentang wassail dinyanyikan, dan akhirnya wassail yang panas mendidih disajikan.
12. Boxing Day
Perayaan "Boxing Day" tanggal 26 Desember, yaitu perayaan Santo Stefanus, merupakan bagian dari musim liburan yang unik di Britania Raya. Menurut tradisinya, pada hari inilah kotak-kotak amal di setiap gereja Inggris dibuka dan isinya dibagikan kepada orang-orang miskin. Pada hari ini juga para pembantu mendapat libur untuk merayakan "Boxing Day" bersama dengan keluarga mereka. Sudah menjadi tradisi untuk para pekerja untuk membuka kotak-kotak tip mereka pada hari ini.
Perayaan "Boxing Day" tanggal 26 Desember, yaitu perayaan Santo Stefanus, merupakan bagian dari musim liburan yang unik di Britania Raya. Menurut tradisinya, pada hari inilah kotak-kotak amal di setiap gereja Inggris dibuka dan isinya dibagikan kepada orang-orang miskin. Pada hari ini juga para pembantu mendapat libur untuk merayakan "Boxing Day" bersama dengan keluarga mereka. Sudah menjadi tradisi untuk para pekerja untuk membuka kotak-kotak tip mereka pada hari ini.
13. Hogmanay
Orang-orang Skotlandia merayakan Natal dengan agak murung dan sedih, dan mereka menyimpan kegembiraan mereka untuk malam Tahun Baru, yang disebut "Hogmanay". Kata ini berasal dari sejenis kue gandum yang secara tradisional diberikan untuk anak-anak pada malam tahun baru.
Orang-orang Skotlandia merayakan Natal dengan agak murung dan sedih, dan mereka menyimpan kegembiraan mereka untuk malam Tahun Baru, yang disebut "Hogmanay". Kata ini berasal dari sejenis kue gandum yang secara tradisional diberikan untuk anak-anak pada malam tahun baru.
14. First Footing
Juga di Skotlandia, orang pertama yang menginjakkan kaki di suatu kediaman pada tahun baru dianggap sangat mempengaruhi keberuntungan para penghuni kediaman tersebut. Biasanya orang-orang asing dianggap membawa keberuntungan. Ada daerah Skotlandia yang menganggap lebih baik orang yang berambut gelap, dan ada juga yang menganggap lebih baik yang berambut terang menginjakkan kakinya di suatu rumah. Tradisi ini terkenal dengan sebutan "First Footing". Di Inggris konon dikatakan bahwa orang asing yang masuk melalui pintu dengan membawa sebongkah batu bara akan membawa keberuntungan.
Juga di Skotlandia, orang pertama yang menginjakkan kaki di suatu kediaman pada tahun baru dianggap sangat mempengaruhi keberuntungan para penghuni kediaman tersebut. Biasanya orang-orang asing dianggap membawa keberuntungan. Ada daerah Skotlandia yang menganggap lebih baik orang yang berambut gelap, dan ada juga yang menganggap lebih baik yang berambut terang menginjakkan kakinya di suatu rumah. Tradisi ini terkenal dengan sebutan "First Footing". Di Inggris konon dikatakan bahwa orang asing yang masuk melalui pintu dengan membawa sebongkah batu bara akan membawa keberuntungan.
15. Cerita tentang Christingle
Cerita tentang Christingle ini dikirimkan kepada kami oleh Wendy Greener dari Birch Copse Primary di Tilehurst, Reading.
Dahulu kala di Czechoslovakia, anak-anak diminta untuk menaruh hadiah-hadiah di samping palungan di gereja. Ada sebuah keluarga yang tidak punya uang untuk memberi hadiah, tetapi mereka tetap merasa harus memberi sesuatu. Mereka mengambil sebuah jeruk yang dianggap cukup baik, tetapi betapa kecewanya mereka ketika menemukan bahwa jeruk itu mulai menjadi busuk di bagian atasnya. Tetapi mereka berpikir untuk membuang bagian yang rusak itu dan menaruh lilin di sana untuk menjadikannya sebuah pelita. Merasa bahwa pelita dari jeruk itu terlihat biasa saja, seorang gadis kecil mengambil pita merah dari rambutnya, lalu diikatkannya di bagian tengah jeruk itu. Mereka kesulitan membuat jeruk itu tidak menggelinding, karena itu mereka menegakkan jeruk itu dengan empat buah batang kecil, yang pada ujungnya mereka beri beberapa manisan anggur. Mereka membawa pelita jeruk itu ke gereja, tetapi mereka takut akan reaksi anak-anak lain jika melihatnya. Tak diduga, pastor mengakui hadiah mereka dan mengatakan kepada jemaat betapa istimewanya hadiah itu karena beberapa alasan; jeruk itu bulat, sama seperti dunia yang bulat, dan lilin yang berdiri tegak dan lurus memberi terang di kegelapan. Sama seperti kasih Tuhan, pita merah itu mengelilingi dunia dan merupakan lambang darah Yesus yang tercurah saat Dia mati untuk kita. Empat arah batang kecil itu menggambarkan Utara, Selatan, Timur, dan Barat - mereka juga dikatakan mewakili empat musim. Manisan-manisan anggur itu melambangkan buah-buahan di bumi, dipelihara oleh sinar matahari dan hujan. Sebagian anak di Britania Raya membuat sendiri Christingle di kelas-kelas mereka, lalu bergabung bersama untuk menyalakan Christingle di kebaktian-kebaktian gereja yang dapat menghasilkan uang untuk disumbangkan kepada Church of England Children's Society.
Bagaimana? Apakah tradisi natal dan tahun baru di Inggris dan Indonesia berbeda?
Bye ~

0 comments:
Posting Komentar